Seperti namanya, mereka yang memosting penyebaran konten intim non-konsensual melakukan itu utamanya untuk ‘membalas’ karena telah ditolak atau diperlakukan dengan cara yang menurut mereka tidak adil. Walaupun tidak ada fakta yang pasti, mayoritas pelaku adalah laki-laki dan sebagian besar korban adalah perempuan muda.
Dalam beberapa kejadian, hal seperti ini digunakan untuk pemerasan, dengan ancaman bahwa gambar mereka akan diposting – atau jika sudah ada di dunia maya, gambar tersebut tidak akan dihapus – hingga sejumlah uang dibayarkan atau korban setuju untuk melanjutkan hubungan.
Ada tiga forum utama yang digunakan untuk membagi gambar eksplisit seperti itu:
- Situs media sosial. Twitter dan Facebook belum lama ini memperkuat kebijakan mereka tentang revenge porn dan orang yang memostingnya.
- Situs web dan forum khusus revenge porn
- Pesan langsung ke korban dan pihak ketiga melalui email dan teks
Risiko
- Mantan pacar (atau orang lain) yang memosting atau membagi gambar eksplisit/intim Anda, yang menyebabkan tekanan ekstrim terburuk, atau minimal membuat malu.
- Menjadi korban pemerasan emosional atau finansial.
- Jika Anda yang melakukan tindakan penyebaran konten intim non-konsensual, hal yang paling mungkin terjadi adalah:
- Dihukum karena melakukan kejahatan, mungkin dengan hukuman penjara hingga dua tahun.
- Menyebabkan tekanan besar bagi korban Anda, mungkin dengan akibat yang tragis bagi mereka dan keluarga mereka.
Harap ingat bahwa walaupun Anda sangat dekat dengan seseorang, hal tersebut bisa berubah dan foto atau video yang direkam dalam hubungan itu mungkin akan dibagi dengan orang lain.
Jika Anda menjadi korban
- Jangan merespons ke ancaman pemerasan.
- Laporkan ke Polisi dengan menghubungi nomor 110 atau datang ke kantor polisi terdekat.
- Jika gambar itu muncul di situs web atau media sosial, laporkan gambar tersebut ke situs, minta mereka menghapusnya dan pelakunya diblokir.
- Jangan merasa terlalu malu atau terhina untuk melaporkan revenge porn, karena Anda bisa membantu diri Anda sendiri dan juga korban aktual atau korban potensial lainnya.